Simulasi Akreditasi Institusi STAI Al-Azhar Gowa


Dalam rangka mengikuti Akreditasi Institusi, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Azhar Gowa menggelar simulasi visitasi akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (APT) pada kamis (4/2) yang berlansung secara daring.

Menurut Hasriani Santaria S.A.B., M.M. selaku Ketua Lembaga Penjaminan Mutu, simulasi akreditasi ini merupakan salah satu agenda dari Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) yang dimana pada kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Senat Dr. Abdul Rahman Sakka, Lc.,M.Pd.I, Ketua STAI Al-Azhar Gowa Dr. Ammar Munir, Lc.,M.Th.I wakil ketua I, II dan III, ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Ketua prodi Hukum Keluarga Islam dan ketua prodi Ekonomi Syariah beserta seluruh jajarannya, yang dimana pada simulasi tersebut hadir pula Dr. H Fajri Ismail, M.Pd.I wakil direktur Pascasarjana UIN Raden Fatah Palembang yang merupakan Tim Asesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).

Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan gambaran bagaimana pelaksanaan Akreditasi Perguruan Tinggi dan mempersiapkan tim dalam menghadapi visitasi Perguruan Tinggi.


“Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada bapak Dr Fajri Ismail yang telah mau membantu kami mempersiapkan menghadapi akreditasi Perguruan Tinggi dan juga sangat bersyukur dengan adanya simulasi akreditasi ini, dan berharap dengan dilaksanakannya kegiatan ini kami mendapatkan pencerahan, masukan dan tambahan ilmu dalam menghadapi akreditasi institusi nantinya,” Ucap Ketua STAI Al-Azhar Gowa pada sambutannya.

“Fokus pencapaian akreditasi institusi yang akan kita laksanakan nantinya ialah dimana STAI Al-Azhar Gowa mendapatkan peringkat Baik mengingat akreditasi institusi ini merupakan kali pertama dilaksanakan, ada banyak PR yang kemudian harus dibenahi bersama maka mari kita bersama-sama membenahinya dan meningkatkan kualitas ke yang lebih baik lagi,” Jelas Dr. H Fajri Ismail, M.Pd.I.

Proses akreditasi sebetulnya lebih menekankan bagaimana penjaminan mutu bisa menjadi sebuah budaya, proses akreditasi adalah alat untuk mengukur, jadi yang lebih dipentingkan dari proses akreditasi adalah bagaimana membangun mutu di sebuah perguruan tinggi, lanjutnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *